PENGENALAN PRINSIP DASAR DAN JENIS
DATA PENGINDERAAN JAUH
I.
TUJUAN
PRAKTIKUM
1. Mengenali dan mengetahui
beberapa komponen dasar penginderaan jauh.
2. Mengetahui
beberapa karakteristik data penginderaan jauh.
3. Mengetahui
fungsi dan aplikasi jenis-jenis data dalam penginderaan jauh.
II.
ALAT
DAN BAHAN
1. Alat
Tulis.
2. Data
pengideraan jauh (Foto Udara, Citra Satelit).
3. Tabel
Isian.
4. Drawing Pen
III.
DASAR
TEORI
Penginderaanjauhterdiriatas 3 komponenutamayaituobyek yang
diindera, sensor untukmerekamobyekdangelombangelektromagnetik yang
dipantulkanataudipancarkanoleh obyek di permukaanbumi.Interaksidarikomponeninimenghasilkan
data penginderaanjauh yang selanjutnyamelalui proses
interpretasidapatdiketahuijenisobyek area ataupunfenomena yang ada. Data harus
diterjemahkan menjadi informasi tentang obyek, daerah, atau gejala yang
diindera itu. Proses penerjemahan data menjadi informasi disebut analisis atau
interpretasi data (Sutanto, 1994 dalam Kurnia, 2007).
KARAKTERISTIK
DATA PENGINDERAAN JAUH
·
Resolusi Spasial
:yaitu ukuran obyek terkecil yang masih dapat dideteksi oleh satelit.
Contoh : Modis
(250m, 500m, 1000m), Landsat (30m dan15m),Spot 2/4(20m dan 10m), SPOT 5 (10m
dan 2.5m), IKONOS(1m, 4m) , Quickbird (0.6m).
·
Lebar sapuan (swath
width) :Modis (2330km),Landsat (185km), SPOT(120 dan 60 km). Ukuran ini
biasanya menentukan ukuran standar data biasa disebut Scene.
·
Resolusi Spektral
adalah jumlah, lebar maupun jenis kanal elektromagnetis dari sensornya.
Contoh : Citra
landsat 7ETM mempunyai enam (6) kanal didaerah refleksi dan satu (1) kanal
didaerah emisi (thermal), serta satu (1) kanal pankromatik sedangkan Citra
SPOT5 mempunyai empat (4) kanal multispektral didaerah refleksi dan satu (1)
kanal pankromatik.
·
Resolusi Temporal :
yaitu waktu standar yang dibutuhkan oleh satelit inderaja tersebut untuk
kembali kelokasi tertentu di bumi.
Contoh: Landsat (16 Hari), SPOT (26 hari), Modis (4 kali
sehari).
·
Resolusi
Radiometrik : yaitu pada umumnya resolusinya 8 bit, namun data NOOA/AVHRR
THERMAL 10 bit,dan Untuk data Radar 16 bit.
FUNGSI DAN
APLIKASI DATA PENGINDERAAN JAUH
Dalam
penginderaan jauh, jenis data dapat dipilih tergantung dari aplikasinya:
·
Untuk perkotaan
dapat digunakan data resolusi spasial sangat tinggi seperti Quickbird,Ikonos,Spot5, ALOS, Foto Udara.
·
Untuk aplikasi
kehutanan digunakan data resolusi spasial menengah, misalnya : Landsat 5 dan
7,SPOT 2 dan 4, ASTER
·
Untuk aplikasi
cuaca, HotSpot digunakan data resolusi temporal tinggi walaupun resolusi
spasial rendah, misalnya : MODIS, NOAA/AVHRR, MTSAT
·
Untuk aplikasi multilevel
menggunakan citra resolusi tertentu untuk sebagian besar obyek tetapi
menggunakan data resolusi spasial yang lebih tinggi untuk obyek/daerah tertentu
seperti zooming atau ground truth (kombinasi citra resolusi menengah dan citra
resolusi tinggi).
IV.
LANGKAH
KERJA
1. Pengamatan
beberapa jenis data penginderaan jauh.
2. Membedakan
masing-masing jenis data penginderaan jauh berdasar karakteristiknya.
V.
HASIL
PRAKTIKUM
Citra
dengan Resolusi tinggi :
Ketika perang Irak berlangsung, fasilitas Irak yang menjadi target
militerAmerika Serikat sering muncul di media massa melalui rekaman satelit Ikonos.Ikonos
memang punya resolusi spasial sangat tinggi, 1 meter untuk pankromatikdan 4
meter untuk multispektral, sehingga hasilnya amat jelas.
Kelahiran satelit indera resolusi tinggi (lebih halus dari 10 meter)
untukkeperluan sipil sebenarnya dipicu oleh kebijakan pascaperang dingin,
bukanteknologi. Bisa dikatakan teknologi militer awal tahun 1970-an sudahmemungkinkan
pencitraan dengan resolusi spasial kurang dari 10 meter.
IKONOS menyediakan data citra yang akurat, dimana menjadi standaruntuk
produk-produk data satelit komersoal yang beresolusi tinggi. IKONOSmemproduksi
citra 1-meter hitam dan putih (pankromatik) dan citra 4-metermultispektral
(red, blue, green dan near-infrared) yang dapat dikombinasikandengan berbagai
cara untuk mengakomodasikan secara luas aplikasi citraberesolusi tinggi (Space
Imaging, 2004).
Diluncurkan pada September 1999, IKONOS dimiliki dan dioperasikanoleh
Space Imaging. Disamping mempunyai kemampuan merekam citramultispetral pada
resolusi 4 meter, IKONOS dapat juga merekam obyek-obyeksekecil satu meter pada
hitam dan putih. Dengan kombinasi sifat-sifatmultispektral pada citra 4-meter
dengan detail-detail data pada 1-meter, CitraIKONOS diproses untuk menghasilkan
1-meter produk-produk berwarnaIKONOS adalah satelit komersial beresolusi tinggi
pertama
Tabel 1. Karakteristik IKONOS
Sistem
|
SPOT 4
|
Orbit
|
680 km, 98.2o, sun-synchronous, 10:30
AMcrossing, rotasi 14 hari (repeat cycle)
|
Sensor
|
Optical Sensor Assembly (OSA)
|
Swath Width
|
11 km (12 µm CCD elements)
|
Off-track viewing
|
Tersedia ± 27o across-track
|
Revisit Time
|
1-3 hari
|
Band-band spectral (µm)
|
0.45-052 (1), 0.52-0.60 (2), 0.63-0.69 (3),
0.76-0.90(4), 0.45-0.90 (PAN)
|
Ukuran piksel lapangan (Resolusi Lapangan)
|
1 m (PAN), 4 m (band 1 . 4)
|
Arsip data
|
Gambar
1. Ciitra Ikonos Frankfurt Airport, Germany - 1-meter True Color
(Spaceimaging.com,
2004)
QUICKBIRD
Sebenarnya, perusahaan swasta AS lainnya DigitalGlobe, tahun 2002
meluncurkan satelit komersial dengan kemampuan mengungguli Ikonos. Quickbird,
nama satelit ini, beresolusi spasial hingga 60 sentimeter dan 2,4 meter untuk
moda pankromatik dan multispektral. Setelah kegagalan EarlyBird, satelit
Quickbird diluncurkan tahun 2000 oleh DigitalGlobe.
Namun, kembali gagal. Akhirnya Quickbird-2 berhasil diluncurkan 2002 dan
dengan resolusi spasial lebih tinggi, yaitu 2,4 meter (multispektral) dan 60
sentimeter (pankromatik). Citra Quickbird beresolusi spasial paling tinggi
dibanding citra satelit komersial lain. Selain resolusi spasial sangat tinggi,
keempat sistem pencitraan satelit memiliki kemiripan cara merekam, ukuran luas
liputan, wilayah saluran spektral yang digunakan, serta lisensi pemanfaatan
yang ketat. Keempat sistem menggunakan linear array CCD-biasa disebut pushbroom
scanner. Scanner ini berupa CCD yang disusun linier dan bergerak maju seiring
gerakan orbit satelit.
Jangkauan liputan satelit resolusi tinggi seperti Quickbird sempit (kurang
dari 20 km) karena beresolusi tinggi dan posisi orbitnya rendah, 400-600 km di
atas Bumi. Berdasarkan pengalaman penulis, dengan luas liputan 16,5 x 16,5 km≤,
data Quickbird untuk 4 saluran ditambah 1 saluran pankromatik telah 10menghabiskan
tempat 1,8 gigabyte. Data sebesar ini disimpan dalam 1 file tanpa kompresi pada
resolusi radiometrik 16 bit per pixel.
Tabel 2 Karakteristik Quick Bird.
Sistem
|
Quickbird
|
Orbit
|
600 km, 98.2o, sun-synchronous, 10:00 AM
crossing
|
Sensor
|
linear array CCD
|
Swath Width
|
20 km (CCD-array)
|
Off-track viewing
|
Tidak tersedia
|
Revisit Time
Band-band Spektral (μm)
|
0.45 -0.52 (1), 0.52-0.60 (2), 0.63-0.69 (3),
0.76-0.90 (4), 1.55-1.75 (5), 10.4-12.50 (6),
2.08-2.34 (7), 0.50-0.90 (PAN)
|
Ukuran Piksel Lapangan
(Resolusi spasial)
|
60 cm (PAN), 2.4 m (band 1-5, 7)
|
Arsip data
|
|
|
|
Gambar
2. Citra Quick Bird.
Citra Resolusi Menengah :
SPOT
-4
SPOT singkatan dari Systeme Pour
I.Observation de la Terre. SPOT-1diluncurkan pada tahun 1986. SPOT dimiliki
oleh konsorsium yang terdiri dariPemerintah Prancis,Swedia dan Belgia. Satelit
milik perancis yang mengusung pengindera HRV (SPOT1,2,3,4) dan HRG (SPOT5).
Satelit ini mengorbit pada ketinggian 830 km dengan sudut inklinasi 80 derajat.
satelit SPOT memiliki keunggulan pada sistem sensornya yang membawa dua sensor
identik yang disebut HRVIR (haute resolution visibel infrared). Masing-masing
sensor dapat diatur sumbu pengamatanya kekiri dan kekanan memotong arah
lintasan satelit merekam sampai 7 bidang liputan.
SPOT
pertama kali beroperasi denganpushbroom sensor CCD dengan kemampuan off-track
viewing di ruangangkasa. Saat itu, resolusi spasial 10 m untuk pankromatik
tidak dapat ditiru.Pada Maret 1998 sebuah kemajuan signifikan SPOT-4
diluncurkan: sensorHRVIR mempunyai 4disamping 3 band dan instument vegetationditambahkan.vegetation didesain untuk hampir tiap
hari dan akurat untukmonitoting bumi secara global.
Tabel 3.Karakteristik SPOT-4
HRVIR
Sistem
|
SPOT 4
|
Orbit
|
835 km, 98.7o,
sun-synchronous, 10:30 AM
crossing,
rotasi 26 hari (repeat cycle) 835 km, 98.7o, sun-synchronous, 10:30 AM
crossing,
rotasi 26 hari (repeat cycle)
|
Sensor
|
Dua sensor
HRVIR (High Resolution Visible
and
Infrared)
|
Swath Width
|
60
km (3000 pixels CCD-array)
|
Off-track viewing
|
Tersedia
± 27o across-track
|
Revisit Time
|
4-6
hari (tergantung pada lintang)
|
Band-band spectral (µm)
|
0.50-059 (1),
0.61-0.68 (2), 0.79-0.89 (3),
1.58-1.75
(4), 0.61-0.68 (PAN)
|
Ukuran piksel lapangan (Resolusi Lapangan)
|
10
m (PAN), 20 m (band 1 . 4)
|
Arsip data
|
sirius.spotimage.fr
|
Gambar
3. Citra SPOT 20 m di Atacama Desert .
Chile
(spotima)
LANDSAT
Teknologi penginderaan jauh satelit dipelopori oleh NASA Amerika Serikat
dengan diluncurkannya satelit sumberdaya alam yang pertama, yang disebut ERTS-1
(Earth Resources Technology Satellite) pada tanggal 23 Juli 1972, menyusul
ERTS-2 pada tahun 1975, satelit ini membawa sensor RBV (Retore Beam Vidcin) dan
MSS (Multi Spectral Scanner) yang mempunyai resolusi spasial 80 x 80 m. Satelit
ERTS-1, ERTS-2 yang kemudian setelah diluncurkan berganti nama menjadi Landsat
1, Landsat 2, diteruskan dengan seri-seri berikutnya, yaitu Landsat 3, 4, 5, 6
dan terakhir adalah Landsat 7 yang diorbitkan bulan Maret 1998, merupakan
bentuk baru dari Landsat 6 yang gagal mengorbit.
Landsat 5, diluncurkan pada 1 Maret 1984, sekarang ini masih beroperasi
pada orbit polar, membawa sensor TM (Thematic Mapper), yang mempunyai resolusi
spasial 30 x 30 m pada band 1, 2, 3, 4, 5 dan 7. Sensor Thematic Mapper
mengamati obyek-obyek di permukaan bumi dalam 7 band spektral, yaitu band 1, 2
dan 3 adalah sinar tampak (visible), band 4, 5 dan 7 adalah infra merah dekat,
infra merah menengah, dan band 6 adalah infra merah termal yang mempunyai
resolusi spasial 120 x 120 m. Luas liputan satuan citra adalah 175 x 185 km
pada permukaan bumi. Landsat 5 mempunyai kemampuan untuk meliput daerah yang
sama pada permukaan bumi pada setiap 16 hari, pada ketinggian orbit 705 km
(Sitanggang, 1999 dalamRatnasari, 2000).
Kemampuan spektral dari Landsat-TM,
ditunjukkkan pada Tabel 2.
Program
Landsat merupakan tertua dalam program observasi bumi. Landsat dimulai tahun
1972 dengan satelit Landsat-1 yang membawa sensor MSS multispektral. Setelah
tahun 1982, Thematic Mapper TM ditempatkan pada sensor MSS. MSS dan TM
merupakan whiskbroom scanner. Pada April 1999 Landsat-7 diluncurkan dengan
membawa ETM+scanner. Saat ini, hanya Landsat-5 dan 7 sedang beroperasi.
Tabel 4.
Karakteristik Citra Landsat.
Sistem
|
Landsat-7
|
Orbit
|
705 km, 98.2o, sun-synchronous, 10:00 AM crossing,
rotasi 16 hari (repeat cycle)
|
Sensor
|
ETM+ (Enhanced Thematic Mapper)
|
Swath Width
|
185 km (FOV=15o)
|
Off-track viewing
|
Tidak tersedia
|
Revisit Time
|
16 hari
|
Band-band Spektral (μm)
|
0.45 -0.52 (1), 0.52-0.60 (2), 0.63-0.69 (3),
0.76-0.90 (4), 1.55-1.75 (5), 10.4-12.50 (6),
2.08-2.34 (7), 0.50-0.90 (PAN)
|
Ukuran Piksel Lapangan
(Resolusi spasial)
|
15 m (PAN), 30 m (band 1-5, 7), 60 m band 6
|
Arsip data
|
earthexplorer.usgv.gov
|
Gambar
4. Citra Landsat.
Citra Resolusi Rendah :
Citra
Modis.
Modismerupakan sensor yang
dimaksudkanuntukmenyediakan data darat, laut, danatmosfersecaraberkesinambungan.Sensor
MODIS terpasangpadasatelit Terra dan Aqua.Satelit Terra dan Aqua
dirancangjugauntukmembawa sensor lain yaitu AVHRR dan CZCS. Satelit Terra dan
Aqua memiliki orbit selarasmatahari (sun synchronous) dandekatkutub (near-polar).Satelitmengorbitbumi
2 harisekalidenganketinggian 705 kilometer diataspermukaanbumi.Field of
View MODIS adalah ±55o danlebarsapuan 2330 km.
Citra yang dihasilkanmemilikitigaresolusispasialyaitu 250 meter, 500
meter, dan 1000 meter.Dengan total karakteristikpanjanggelombang 36
buahsalurandan 12-bit kepekaanradiometrik. Sensor MODIS yang terpasapadasatelit
Terra dan Aqua dapatmengukurhampirsemua parameter darat, laut,
danudarasehinggakegunaannyamenjadisangatluas.Mulaidariindekstumbuhan,
kelembabantanah, kadar aerosol di udara, suhupermukaanlaut,
dankandunganklorofillaut, yang seluruhnyaada 86 parameter
sehinggabanyakkeperluan lain yang bisaditumpangkan. Citra Modisdapatdiperoleh
gratis melaluipemesanan di internet
Tabel 5. Karakteristik Citra Modis.
Sistem
|
SPOT 4
|
Orbit
|
705 km, 98.2o, sun-synchronous, rotasi 2 hari
(repeat cycle)
|
Sensor
|
Terra dan Aqua
|
Swath Width
|
2330km
|
Off-track viewing
|
Tersedia ± 55o across-track
|
Revisit Time
Band-band spectral (µm)
|
1-2hari
|
Ukuran piksel lapangan (Resolusi Lapangan)
|
250 m, 500 m, 1000m
|
Arsip data
|
Gambar 5. Citra Modis.
NOAA
NOAA singkatan dari National Oceanic and Atmospheric Administration, yang
merupakan badan pemerintah Amerika Serikat. Sensor pada misi NOAA yang relevan
untuk pengamatan bumi adalah Advanced Very High Resolution Radiometer(AVHRR).
Saat ini, dua Satelit NOAA (14 dan 15) tengah beroperasi.
Tabel 6. Karakteristik Citra NOAA.
Sistem
|
NOAA-15
|
Orbit
|
850 km, 98.8o, sun-synchronous
|
Sensor
|
AVHRR-3 (Advanced Very High Resolution
Radiometer)
|
Swath Width
|
2800 km (FOV=110o)
|
Off-track viewing
|
Tidak tersedia
|
Revisit Time
|
2-14 kali tiap hari, tergantung pada lintang
|
Band-band Spektral (μm)
|
0.58-0.68 (1), 0.73-1.10 (2), 3.55-3.93 (3),
10.3-11.3 (4), 11.4-12.4 (5)
|
Ukuran Piksel Lapangan
(Resolusi spasial)
|
1 km (pada nadir) 6 km (pada limb), IFOV=1.4
mrad
|
Arsip data
|
www.saa.noaa.gov
|
Sensor AVHRR mempunyai FOV sangat lebar (110o) dan dan jarak yang jauh dari
bumi, prinsip whiskbroom menyebabkan perbedaan yang besar pada ground sel
terukur dalam satu kali penyiaman (scanline). Data citra standar produk-produk
AVHRR menghasilkan data citra dengan ukuran yang sama ukuran di lapangan
(ground pixels). Data AVHRR terutama digunakan peramalan cuaca harian dimana
memberikan data yang lebih detail daripada Meteosat.
(FEWS). Data AVHRR sangat tepat
untuk memetakan dan memonitor penggunaan lahan regional danmemperkirakan
keseimbangan energi (energy balance) pada areal pertanian (Janssen dan
Hurneeman, 2001).
Gambar 6. Citra NOAA.
VI.
PEMBAHASAN
Satelit Ikonos adalah satelit
resolusi sangat tinggi yang dioperasikan oleh GeoEye. Kemampuan liputan dari
satelit Ikonos adalah mencitrakan obyek di permukaanbumi dengan resolusi
spasial untuk multispektral adalah 3,2 meter dan inframerah dekat (0,82mm)
pankromatik. Data Citra Satelit Ikonos dapat digunakan untuk berbagai tujuan
pemanfaatan, antara lain untuk pemetaan sumber daya alam daerah pedalaman dan
perkotaan, analisis bencana alam, kehutanan, pertanian,pertambangan, teknik
konstruksi, pemetaan perpajakan, dan deteksi perubahan. Berikut ini
karakteristik satelit IKONOS :
a) Tanggal peluncuran 24 September 1999
di Vandenberg Air Force Base, California, USA.
b) Masa operasi 7 tahun lebih.
c) Orbid 7,5 km/detik
d) Kecepatan diatas bumi 6,8 km/detik
e) Kecepatan mengelilingi bumi 14,7
kali tiap 24 jam
f) Ketinngian 681 kilometer (Low Earth
Orbit)
g) Resolusi 26o Off-Nadir
1,0 meter (panchromatic) ; 4,0 meter (multispektral)
h) Waktu lintas ulang 3 hari pada 40o
latitude
i) Sauran citra Panchromatic, biru,
merah, hijau dan IR2
Kelebihan: IKONOS menyediakan data citra yang akurat, dimana menjadi
standar untuk produk-produk data satelit komersoal yang beresolusi tinggi.
IKONOS memproduksi citra 1-meter hitam dan putih (pankromatik) dan citra
4-meter multispektral (red, blue, green dan near-infrared) yang dapat
dikombinasikan dengan berbagai cara untuk mengakomodasikan secara luas aplikasi
citra beresolusi tinggi (Space Imaging, 2004) Data IKONOS dapat digunakan untuk
pemetaan topografi dari skala kecil hingga menengah, tidak hanya menghasilkan
peta baru, tetapi juga memperbaharui peta topografi yang sudah ada. Penggunaan
potensial lain IKONOS adalah .precision agriculture.; hal ini digambarkan pada
pengaturan band multispektra, dimana mencakup band infra merah dekat
(near-infrared). Pembaharuan dari situasi lapangan dapat membantu petani untuk
mengoptimalkan penggunaan pupuk dan herbisida. QuickBird merupakan citra satelit dengan resolusi yang tinggi,
yang dimiliki perusahaan penyedia citra satelit dari Amerika Serikat yaitu
Digital Globe. Quickbird ini menggunakan Ball Aerospace’s Global Imaging System
2000 (BGIS 2000), dan merupakan pengumpul citra satelit resolusi tinggi untuk
tujuan komersial urutan ke -4 setelah WorldView-1. .
Citra satelit ini merupakan sumber yang sangat baik dalam pemanfaatannya untuk
studi lingkungan dan analisis perubahan penggunaan lahan, pertanian, dan
kehutanan. Dalam bidang perindustrian, citra satelit ini dapat dimanfaatkan
untuk eksplorasi dan produksi minyak/gas, teknik konstruksi, dan studi
lingkungan. Program Landsat dimulai dengan diluncurkannya satelit
Landsat-1. Landsat-1 merupakan satelit pengamatan bumi (EOS/Earth Observation
Sattelite) yang pertama, diluncurkan pada tahun 1972. Satelit ini terkenal
dengan kemampuannya merekam permukaan bumi dari angkasa. Generasi penerus
satelit Landsat-1 yaitu Landsat-2, 3, 4, 5, dan 7. Pada saat ini Landsat-7
sebagai satelit pokok yang dioperasikan.
Landsat-7 diluncurkan pada 15 April 1999. Landsat-7 ini dilengkapi
dengan Enhanced Thematic Mapper Plus (ETM+), yang merupakan kelanjutan dari
program Thematic Mapper (TM) yang diusung sejak Landsat-5. Saluran pada satelit
ini pada dasarnya adalah sama dengan 7 saluran pada TM, namun diperluas dengan
saluran 8 yaitu Pankromatik. Saluran 8 ini merupakan saluran berresolusi tinggi
yaitu seluas 15 meter. Satelit NOAA (National Ocean and Atmospheric Administration) adalah
satelit cuaca yang dioperasikan oleh National Ocean and Atmospheric
Administration (NOAA) Amerika. Menurut orbit satelit sateit NOAA bisa
dibagi menjadi dua macam yaitu orbit geostasioner dan orbit polar. Satelit NOAA
dengan orbit geostasioner adalah satelit yang memonitor belahan bumi bagian
barat pada ketinggian 22.240 mil di atas permukaan bumi, sedangkan satelit NOAA
dengan orbit polar adalah satelit yang memonitor bumi pada ketinggian 540 mil
di atas permukaan bumi (NOAA 2008).
Satelit NOAA termasuk kedalam satelit sistem pasif dimana sumber tenaga
utama untuk mengirim gelombang elektromagnetik berasal dari matahari. Pada
umumnya satelit NOAA merekam suatu wilayah sebanyak 2 kali waktu siang dan 2
kali pada malam hari. Saat ini di atmosfer Indonesia melintas setiap hari lima
seri NOAA yaitu NOAA 12, NOAA 14, NOAA 15, NOAA 16, NOAA 17. Stasiun bumi NOAA
yang berada di Indonesia terletak di LAPAN, Kantor BRKP, Bitung, dan SEACORM.
Aplikasi dari satelit NOAA adalah pemetaan distribusi hujan salju, pemantauan
terhadap banjir, pemetaan vegetasi, analisa kelembaban tanah secara regional,
pemetaan distribusi bahan bakar yang menyebabkan kebakaran liar (wildfire fuel
mapping), pendeteksian kebakaran, pemantauan badai gurun dan macam-macam
aplikasi yang berkenaan dengan gejala geografis, misalnya gunung api meletus.
AVHRR (Advanced Very High Resolution Radiometer) adalah sensor radiasi yang
bisa digunakan untuk menentukan tutupan awan dan suhu permukaan. Sensor ini
berupa radiometer yang menggunakan 6 detector yang merekam rediasi pada panjang
gelombang yang berbeda-beda. Data AVHRR terutama digunakan untuk peramalan
cuaca harian dan dapat diterapkan secara luas pada banyak lahan dan perairan.
Data AVHRR data digunakan untuk membuat Peta Suhu Permukaan Laut (Sea Surface
Temperature maps/SST Maps), dimana dapat digunakan untuk prediksi daerah
tangkapan ikan.
VII. KESIMPULAN
Pemanfaatan
citra satelit saat ini sudah sangat luas jangkauannya, terutama dalam hal yang
berkaitan dengan ruang spasial permukaan bumi, mulai dari bidang Sumber Daya
Alam, Lingkungan, Kependudukan, Transportasi sampai pada bidang
PertahaKeunggulan dari Citra Satelit adalah kita dapat menzoom citra tersebut
menjadi gambar yang sangat detil. Selain itu, citra yang ditangkap oleh satelit
sifatnya "live", sehingga apa yg terjadi saat ini, bisa kita lihat
dalam waktu bersamaan atau tertunda dalam hitungan detik.
Manfaat utama citra satelit resolusi tinggi, sebagai
berikut :
1. Konprehensif,
gambar/citra permukaan dengan ketajaman tinggi daat memberi gambaran keruangan
yang menyeluruh dalam area yang luas.
2. Diperoleh
dalam waktu relatif singkat.
3. Efisiensi,
karena tidak perlukan perijinan khusus, standar harga yang yang rasional dan
berlaku internasional, dan pengolahan yang tidak banyak membutuhkn waktu.
a)
Kekurangan : Satelit quickbird jangkauan liputan satelit resolusi
tinggi, (kurang dari 20 km) karena beresolusi tinggi dan posisi orbitatnya
rendah, 400-600 km di atas Bumi.
b)
Kelebihan : Resolusi 60 cm bila dipadukan dengan saluran
multispektralnya akan menghasilkan pan- sharped image yang mampu menonjolkan
variasi obyek hingga marka jalan dan tembok penjara. Citra ini mudah
diintrepretasi secara visual.
Pemahaman
berbagai karakteristik citra satelit dapat bermanfaat kalangan yang mendalami
penginderaan jauh khususnya untuk keperluan pengelolaan sumberdaya alam.
Diharapkan untuk waktu mendatang negara berkembang dan bahkan Indonesia bisa
mengeksplorasi sumberdaya alamnya melalui satelit yang diluncurkannya sendiri.
Beberapa citra satelit yang telah disajikan, masing-masing citra mempunyai
keunggulan dan kelemahan.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Danoedoro
Projo.1999.Pedoman Praktikum Penginderaan
Jauh Dasar.Yogyakarta:Fakultas Geografi , Gajah Mada University Press.
Sutanto. 1992. Penginderaan
Jauh Dasar Jilid I. Yogyakarta: Fakultas Geografi
GadjahMadaUniversity Press.
Jaya. I.N.S. 2002. Penginderaan Jauh Satelit untuk Kehutanan. Laboratoriu Inventarsisasi
Hutan, Jurusan Manjemen Hutan, Fakultas Kehutanan IPB
Mustafa, A.J. 2004. MODIS, Mengamati Lingkungan Global dari Angkasa, Kompas
online : http://www.beritaiptek.com/messages/artikel/719062004em.shtml [20-11-2004]