> Gilang Suryo Nugroho

Search

Thursday, January 17, 2019

Laporan Penginderaan Jauh (PJ) Acara 1 Tahun 2018




PENGENALAN PRINSIP DASAR DAN JENIS DATA PENGINDERAAN JAUH

       I.            TUJUAN PRAKTIKUM
1.      Mengenali dan mengetahui beberapa komponen dasar penginderaan jauh.
2.      Mengetahui beberapa karakteristik data penginderaan jauh.
3.      Mengetahui fungsi dan aplikasi jenis-jenis data dalam penginderaan jauh.

    II.            ALAT DAN BAHAN
1.      Alat Tulis.
2.      Data pengideraan jauh (Foto Udara, Citra Satelit).
3.      Tabel Isian.
4.      Drawing Pen

 III.            DASAR TEORI
Penginderaanjauhterdiriatas 3 komponenutamayaituobyek yang diindera, sensor untukmerekamobyekdangelombangelektromagnetik yang dipantulkanataudipancarkanoleh obyek di permukaanbumi.Interaksidarikomponeninimenghasilkan data penginderaanjauh yang selanjutnyamelalui proses interpretasidapatdiketahuijenisobyek area ataupunfenomena yang ada. Data harus diterjemahkan menjadi informasi tentang obyek, daerah, atau gejala yang diindera itu. Proses penerjemahan data menjadi informasi disebut analisis atau interpretasi data (Sutanto, 1994 dalam Kurnia, 2007).







KARAKTERISTIK DATA PENGINDERAAN JAUH
·         Resolusi Spasial :yaitu ukuran obyek terkecil yang masih dapat dideteksi oleh satelit.
Contoh : Modis (250m, 500m, 1000m), Landsat (30m dan15m),Spot 2/4(20m dan 10m), SPOT 5 (10m dan 2.5m), IKONOS(1m, 4m) , Quickbird (0.6m).
·         Lebar sapuan (swath width) :Modis (2330km),Landsat (185km), SPOT(120 dan 60 km). Ukuran ini biasanya menentukan ukuran standar data biasa disebut Scene.
·         Resolusi Spektral adalah jumlah, lebar maupun jenis kanal elektromagnetis dari sensornya.
Contoh : Citra landsat 7ETM mempunyai enam (6) kanal didaerah refleksi dan satu (1) kanal didaerah emisi (thermal), serta satu (1) kanal pankromatik sedangkan Citra SPOT5 mempunyai empat (4) kanal multispektral didaerah refleksi dan satu (1) kanal pankromatik.
·         Resolusi Temporal : yaitu waktu standar yang dibutuhkan oleh satelit inderaja tersebut untuk kembali kelokasi tertentu di bumi.
Contoh: Landsat (16 Hari), SPOT (26 hari), Modis (4 kali sehari).
·         Resolusi Radiometrik : yaitu pada umumnya resolusinya 8 bit, namun data NOOA/AVHRR THERMAL 10 bit,dan Untuk data Radar 16 bit. 


FUNGSI DAN APLIKASI DATA PENGINDERAAN JAUH  
Dalam penginderaan jauh, jenis data dapat dipilih tergantung dari aplikasinya:
·         Untuk perkotaan dapat digunakan data resolusi spasial sangat tinggi seperti  Quickbird,Ikonos,Spot5, ALOS, Foto Udara.
·         Untuk aplikasi kehutanan digunakan data resolusi spasial menengah, misalnya : Landsat 5 dan 7,SPOT 2 dan 4, ASTER
·         Untuk aplikasi cuaca, HotSpot digunakan data resolusi temporal tinggi walaupun resolusi spasial rendah, misalnya : MODIS, NOAA/AVHRR, MTSAT
·         Untuk aplikasi multilevel menggunakan citra resolusi tertentu untuk sebagian besar obyek tetapi menggunakan data resolusi spasial yang lebih tinggi untuk obyek/daerah tertentu seperti zooming atau ground truth (kombinasi citra resolusi menengah dan citra resolusi tinggi).

 IV.            LANGKAH KERJA
1.      Pengamatan beberapa jenis data penginderaan jauh.
2.      Membedakan masing-masing jenis data penginderaan jauh berdasar karakteristiknya.

    V.            HASIL PRAKTIKUM
Citra dengan Resolusi tinggi :
IKONOS
Ketika perang Irak berlangsung, fasilitas Irak yang menjadi target militerAmerika Serikat sering muncul di media massa melalui rekaman satelit Ikonos.Ikonos memang punya resolusi spasial sangat tinggi, 1 meter untuk pankromatikdan 4 meter untuk multispektral, sehingga hasilnya amat jelas.
Kelahiran satelit indera resolusi tinggi (lebih halus dari 10 meter) untukkeperluan sipil sebenarnya dipicu oleh kebijakan pascaperang dingin, bukanteknologi. Bisa dikatakan teknologi militer awal tahun 1970-an sudahmemungkinkan pencitraan dengan resolusi spasial kurang dari 10 meter.
IKONOS menyediakan data citra yang akurat, dimana menjadi standaruntuk produk-produk data satelit komersoal yang beresolusi tinggi. IKONOSmemproduksi citra 1-meter hitam dan putih (pankromatik) dan citra 4-metermultispektral (red, blue, green dan near-infrared) yang dapat dikombinasikandengan berbagai cara untuk mengakomodasikan secara luas aplikasi citraberesolusi tinggi (Space Imaging, 2004).
Diluncurkan pada September 1999, IKONOS dimiliki dan dioperasikanoleh Space Imaging. Disamping mempunyai kemampuan merekam citramultispetral pada resolusi 4 meter, IKONOS dapat juga merekam obyek-obyeksekecil satu meter pada hitam dan putih. Dengan kombinasi sifat-sifatmultispektral pada citra 4-meter dengan detail-detail data pada 1-meter, CitraIKONOS diproses untuk menghasilkan 1-meter produk-produk berwarnaIKONOS adalah satelit komersial beresolusi tinggi pertama
Tabel 1. Karakteristik IKONOS
Sistem
SPOT 4
Orbit
680 km, 98.2o, sun-synchronous, 10:30 AMcrossing, rotasi 14 hari (repeat cycle)
Sensor
Optical Sensor Assembly (OSA)
Swath Width
11 km (12 µm CCD elements)
Off-track viewing
Tersedia ± 27o across-track
Revisit Time
1-3 hari
Band-band spectral (µm)
0.45-052 (1), 0.52-0.60 (2), 0.63-0.69 (3),
0.76-0.90(4), 0.45-0.90 (PAN)
Ukuran piksel lapangan (Resolusi Lapangan)
1 m (PAN), 4 m (band 1 . 4)
Arsip data




Gambar 1. Ciitra Ikonos Frankfurt Airport, Germany - 1-meter True Color
(Spaceimaging.com, 2004)


QUICKBIRD
Sebenarnya, perusahaan swasta AS lainnya DigitalGlobe, tahun 2002 meluncurkan satelit komersial dengan kemampuan mengungguli Ikonos. Quickbird, nama satelit ini, beresolusi spasial hingga 60 sentimeter dan 2,4 meter untuk moda pankromatik dan multispektral. Setelah kegagalan EarlyBird, satelit Quickbird diluncurkan tahun 2000 oleh DigitalGlobe.
Namun, kembali gagal. Akhirnya Quickbird-2 berhasil diluncurkan 2002 dan dengan resolusi spasial lebih tinggi, yaitu 2,4 meter (multispektral) dan 60 sentimeter (pankromatik). Citra Quickbird beresolusi spasial paling tinggi dibanding citra satelit komersial lain. Selain resolusi spasial sangat tinggi, keempat sistem pencitraan satelit memiliki kemiripan cara merekam, ukuran luas liputan, wilayah saluran spektral yang digunakan, serta lisensi pemanfaatan yang ketat. Keempat sistem menggunakan linear array CCD-biasa disebut pushbroom scanner. Scanner ini berupa CCD yang disusun linier dan bergerak maju seiring gerakan orbit satelit.
Jangkauan liputan satelit resolusi tinggi seperti Quickbird sempit (kurang dari 20 km) karena beresolusi tinggi dan posisi orbitnya rendah, 400-600 km di atas Bumi. Berdasarkan pengalaman penulis, dengan luas liputan 16,5 x 16,5 km≤, data Quickbird untuk 4 saluran ditambah 1 saluran pankromatik telah 10menghabiskan tempat 1,8 gigabyte. Data sebesar ini disimpan dalam 1 file tanpa kompresi pada resolusi radiometrik 16 bit per pixel.

Tabel 2 Karakteristik Quick Bird.
Sistem

Quickbird
Orbit
600 km, 98.2o, sun-synchronous, 10:00 AM
crossing

Sensor
linear array CCD

Swath Width
20 km (CCD-array)

Off-track viewing
Tidak tersedia

Revisit Time
Band-band Spektral (μm)
0.45 -0.52 (1), 0.52-0.60 (2), 0.63-0.69 (3),
0.76-0.90 (4), 1.55-1.75 (5), 10.4-12.50 (6),
2.08-2.34 (7), 0.50-0.90 (PAN)

Ukuran Piksel Lapangan
(Resolusi spasial)

60 cm (PAN), 2.4 m (band 1-5, 7)

Arsip data







Gambar 2. Citra Quick Bird.
Citra  Resolusi Menengah :
SPOT -4
            SPOT singkatan dari Systeme Pour I.Observation de la Terre. SPOT-1diluncurkan pada tahun 1986. SPOT dimiliki oleh konsorsium yang terdiri dariPemerintah Prancis,Swedia dan Belgia. Satelit milik perancis yang mengusung pengindera HRV (SPOT1,2,3,4) dan HRG (SPOT5). Satelit ini mengorbit pada ketinggian 830 km dengan sudut inklinasi 80 derajat. satelit SPOT memiliki keunggulan pada sistem sensornya yang membawa dua sensor identik yang disebut HRVIR (haute resolution visibel infrared). Masing-masing sensor dapat diatur sumbu pengamatanya kekiri dan kekanan memotong arah lintasan satelit merekam sampai 7 bidang liputan.
SPOT pertama kali beroperasi denganpushbroom sensor CCD dengan kemampuan off-track viewing di ruangangkasa. Saat itu, resolusi spasial 10 m untuk pankromatik tidak dapat ditiru.Pada Maret 1998 sebuah kemajuan signifikan SPOT-4 diluncurkan: sensorHRVIR mempunyai 4disamping 3 band dan instument vegetationditambahkan.vegetation didesain untuk hampir tiap hari dan akurat untukmonitoting bumi secara global.
Tabel 3.Karakteristik SPOT-4 HRVIR
Sistem
SPOT 4
Orbit
835 km, 98.7o, sun-synchronous, 10:30 AM
crossing, rotasi 26 hari (repeat cycle) 835 km, 98.7o, sun-synchronous, 10:30 AM
crossing, rotasi 26 hari (repeat cycle)
Sensor
Dua sensor HRVIR (High Resolution Visible
and Infrared)
Swath Width
60 km (3000 pixels CCD-array)
Off-track viewing
Tersedia ± 27o across-track
Revisit Time
4-6 hari (tergantung pada lintang)
Band-band spectral (µm)
0.50-059 (1), 0.61-0.68 (2), 0.79-0.89 (3),
1.58-1.75 (4), 0.61-0.68 (PAN)
Ukuran piksel lapangan (Resolusi Lapangan)
10 m (PAN), 20 m (band 1 . 4)
Arsip data
sirius.spotimage.fr


Gambar 3. Citra SPOT 20 m di Atacama Desert .
Chile (spotima)
LANDSAT
Teknologi penginderaan jauh satelit dipelopori oleh NASA Amerika Serikat dengan diluncurkannya satelit sumberdaya alam yang pertama, yang disebut ERTS-1 (Earth Resources Technology Satellite) pada tanggal 23 Juli 1972, menyusul ERTS-2 pada tahun 1975, satelit ini membawa sensor RBV (Retore Beam Vidcin) dan MSS (Multi Spectral Scanner) yang mempunyai resolusi spasial 80 x 80 m. Satelit ERTS-1, ERTS-2 yang kemudian setelah diluncurkan berganti nama menjadi Landsat 1, Landsat 2, diteruskan dengan seri-seri berikutnya, yaitu Landsat 3, 4, 5, 6 dan terakhir adalah Landsat 7 yang diorbitkan bulan Maret 1998, merupakan bentuk baru dari Landsat 6 yang gagal mengorbit.
Landsat 5, diluncurkan pada 1 Maret 1984, sekarang ini masih beroperasi pada orbit polar, membawa sensor TM (Thematic Mapper), yang mempunyai resolusi spasial 30 x 30 m pada band 1, 2, 3, 4, 5 dan 7. Sensor Thematic Mapper mengamati obyek-obyek di permukaan bumi dalam 7 band spektral, yaitu band 1, 2 dan 3 adalah sinar tampak (visible), band 4, 5 dan 7 adalah infra merah dekat, infra merah menengah, dan band 6 adalah infra merah termal yang mempunyai resolusi spasial 120 x 120 m. Luas liputan satuan citra adalah 175 x 185 km pada permukaan bumi. Landsat 5 mempunyai kemampuan untuk meliput daerah yang sama pada permukaan bumi pada setiap 16 hari, pada ketinggian orbit 705 km (Sitanggang, 1999 dalamRatnasari, 2000).
Kemampuan spektral dari Landsat-TM, ditunjukkkan pada Tabel 2.
Program Landsat merupakan tertua dalam program observasi bumi. Landsat dimulai tahun 1972 dengan satelit Landsat-1 yang membawa sensor MSS multispektral. Setelah tahun 1982, Thematic Mapper TM ditempatkan pada sensor MSS. MSS dan TM merupakan whiskbroom scanner. Pada April 1999 Landsat-7 diluncurkan dengan membawa ETM+scanner. Saat ini, hanya Landsat-5 dan 7 sedang beroperasi.

Tabel 4. Karakteristik Citra Landsat.
Sistem
Landsat-7

Orbit
705 km, 98.2o, sun-synchronous, 10:00 AM crossing, rotasi 16 hari (repeat cycle)
Sensor
ETM+ (Enhanced Thematic Mapper)
Swath Width
185 km (FOV=15o)
Off-track viewing
Tidak tersedia
Revisit Time
16 hari
Band-band Spektral (μm)
0.45 -0.52 (1), 0.52-0.60 (2), 0.63-0.69 (3),
0.76-0.90 (4), 1.55-1.75 (5), 10.4-12.50 (6),
2.08-2.34 (7), 0.50-0.90 (PAN)
Ukuran Piksel Lapangan
(Resolusi spasial)
15 m (PAN), 30 m (band 1-5, 7), 60 m band 6
Arsip data
earthexplorer.usgv.gov



Gambar 4. Citra Landsat.

Citra Resolusi Rendah :
Citra Modis.
Modismerupakan sensor yang dimaksudkanuntukmenyediakan data darat, laut, danatmosfersecaraberkesinambungan.Sensor MODIS terpasangpadasatelit Terra dan Aqua.Satelit Terra dan Aqua dirancangjugauntukmembawa sensor lain yaitu AVHRR dan CZCS. Satelit Terra dan Aqua memiliki orbit selarasmatahari (sun synchronous) dandekatkutub (near-polar).Satelitmengorbitbumi 2 harisekalidenganketinggian 705 kilometer diataspermukaanbumi.Field of View MODIS adalah ±55o danlebarsapuan 2330 km.
Citra yang dihasilkanmemilikitigaresolusispasialyaitu 250 meter, 500 meter, dan 1000 meter.Dengan total karakteristikpanjanggelombang 36 buahsalurandan 12-bit kepekaanradiometrik. Sensor MODIS yang terpasapadasatelit Terra dan Aqua dapatmengukurhampirsemua parameter darat, laut, danudarasehinggakegunaannyamenjadisangatluas.Mulaidariindekstumbuhan, kelembabantanah, kadar aerosol di udara, suhupermukaanlaut, dankandunganklorofillaut, yang seluruhnyaada 86 parameter sehinggabanyakkeperluan lain yang bisaditumpangkan. Citra Modisdapatdiperoleh gratis melaluipemesanan di internet


Tabel 5. Karakteristik Citra Modis.
Sistem
SPOT 4
Orbit
705 km, 98.2o, sun-synchronous, rotasi 2 hari (repeat cycle)
Sensor
Terra dan Aqua
Swath Width
2330km
Off-track viewing
Tersedia ± 55o across-track
Revisit Time
Band-band spectral (µm)
1-2hari
Ukuran piksel lapangan (Resolusi Lapangan)
250 m, 500 m, 1000m
Arsip data

Gambar 5. Citra Modis.
NOAA
NOAA singkatan dari National Oceanic and Atmospheric Administration, yang merupakan badan pemerintah Amerika Serikat. Sensor pada misi NOAA yang relevan untuk pengamatan bumi adalah Advanced Very High Resolution Radiometer(AVHRR). Saat ini, dua Satelit NOAA (14 dan 15) tengah beroperasi.

Tabel 6. Karakteristik Citra NOAA.
Sistem
NOAA-15
Orbit
850 km, 98.8o, sun-synchronous
Sensor
AVHRR-3 (Advanced Very High Resolution
Radiometer)
Swath Width
2800 km (FOV=110o)
Off-track viewing
Tidak tersedia
Revisit Time
2-14 kali tiap hari, tergantung pada lintang
Band-band Spektral (μm)
0.58-0.68 (1), 0.73-1.10 (2), 3.55-3.93 (3),
10.3-11.3 (4), 11.4-12.4 (5)
Ukuran Piksel Lapangan
(Resolusi spasial)
1 km (pada nadir) 6 km (pada limb), IFOV=1.4
mrad
Arsip data
www.saa.noaa.gov

Sensor AVHRR mempunyai FOV sangat lebar (110o) dan dan jarak yang jauh dari bumi, prinsip whiskbroom menyebabkan perbedaan yang besar pada ground sel terukur dalam satu kali penyiaman (scanline). Data citra standar produk-produk AVHRR menghasilkan data citra dengan ukuran yang sama ukuran di lapangan (ground pixels). Data AVHRR terutama digunakan peramalan cuaca harian dimana memberikan data yang lebih detail daripada Meteosat.
 (FEWS). Data AVHRR sangat tepat untuk memetakan dan memonitor penggunaan lahan regional danmemperkirakan keseimbangan energi (energy balance) pada areal pertanian (Janssen dan Hurneeman, 2001).


Gambar 6. Citra NOAA.

VI. PEMBAHASAN
Satelit Ikonos adalah satelit resolusi sangat tinggi yang dioperasikan oleh GeoEye. Kemampuan liputan dari satelit Ikonos adalah mencitrakan obyek di permukaanbumi dengan resolusi spasial untuk multispektral adalah 3,2 meter dan inframerah dekat (0,82mm) pankromatik. Data Citra Satelit Ikonos dapat digunakan untuk berbagai tujuan pemanfaatan, antara lain untuk pemetaan sumber daya alam daerah pedalaman dan perkotaan, analisis bencana alam, kehutanan, pertanian,pertambangan, teknik konstruksi, pemetaan perpajakan, dan deteksi perubahan. Berikut ini karakteristik satelit IKONOS :

a)         Tanggal peluncuran 24 September 1999 di Vandenberg Air Force Base, California, USA.
b)        Masa operasi 7  tahun lebih.
c)         Orbid 7,5 km/detik
d)        Kecepatan diatas bumi 6,8 km/detik
e)         Kecepatan mengelilingi bumi 14,7 kali tiap 24 jam
f)         Ketinngian 681 kilometer (Low Earth Orbit)
g)        Resolusi 26o Off-Nadir 1,0 meter (panchromatic) ; 4,0 meter (multispektral)
h)        Waktu lintas ulang 3 hari pada 40o latitude
i)          Sauran citra Panchromatic, biru, merah, hijau dan IR2

Kelebihan: IKONOS menyediakan data citra yang akurat, dimana menjadi standar untuk produk-produk data satelit komersoal yang beresolusi tinggi. IKONOS memproduksi citra 1-meter hitam dan putih (pankromatik) dan citra 4-meter multispektral (red, blue, green dan near-infrared) yang dapat dikombinasikan dengan berbagai cara untuk mengakomodasikan secara luas aplikasi citra beresolusi tinggi (Space Imaging, 2004) Data IKONOS dapat digunakan untuk pemetaan topografi dari skala kecil hingga menengah, tidak hanya menghasilkan peta baru, tetapi juga memperbaharui peta topografi yang sudah ada. Penggunaan potensial lain IKONOS adalah .precision agriculture.; hal ini digambarkan pada pengaturan band multispektra, dimana mencakup band infra merah dekat (near-infrared). Pembaharuan dari situasi lapangan dapat membantu petani untuk mengoptimalkan penggunaan pupuk dan herbisida. QuickBird merupakan citra satelit dengan resolusi yang tinggi, yang dimiliki perusahaan penyedia citra satelit dari Amerika Serikat yaitu Digital Globe. Quickbird ini menggunakan Ball Aerospace’s Global Imaging System 2000 (BGIS 2000), dan merupakan pengumpul citra satelit resolusi tinggi untuk tujuan komersial urutan ke -4 setelah WorldView-1. . Citra satelit ini merupakan sumber yang sangat baik dalam pemanfaatannya untuk studi lingkungan dan analisis perubahan penggunaan lahan, pertanian, dan kehutanan. Dalam bidang perindustrian, citra satelit ini dapat dimanfaatkan untuk eksplorasi dan produksi minyak/gas, teknik konstruksi, dan studi lingkungan. Program Landsat dimulai dengan diluncurkannya satelit Landsat-1. Landsat-1 merupakan satelit pengamatan bumi (EOS/Earth Observation Sattelite) yang pertama, diluncurkan pada tahun 1972. Satelit ini terkenal dengan kemampuannya merekam permukaan bumi dari angkasa. Generasi penerus satelit Landsat-1 yaitu Landsat-2, 3, 4, 5, dan 7. Pada saat ini Landsat-7 sebagai satelit pokok yang dioperasikan.
Landsat-7 diluncurkan pada 15 April 1999. Landsat-7 ini dilengkapi dengan Enhanced Thematic Mapper Plus (ETM+), yang merupakan kelanjutan dari program Thematic Mapper (TM) yang diusung sejak Landsat-5. Saluran pada satelit ini pada dasarnya adalah sama dengan 7 saluran pada TM, namun diperluas dengan saluran 8 yaitu Pankromatik. Saluran 8 ini merupakan saluran berresolusi tinggi yaitu seluas 15 meter. Satelit NOAA (National Ocean and Atmospheric Administration) adalah satelit cuaca yang dioperasikan oleh National Ocean and Atmospheric Administration (NOAA) Amerika. Menurut orbit satelit sateit NOAA bisa dibagi menjadi dua macam yaitu orbit geostasioner dan orbit polar. Satelit NOAA dengan orbit geostasioner adalah satelit yang memonitor belahan bumi bagian barat pada ketinggian 22.240 mil di atas permukaan bumi, sedangkan satelit NOAA dengan orbit polar adalah satelit yang memonitor bumi pada ketinggian 540 mil di atas permukaan bumi (NOAA 2008).
Satelit NOAA termasuk kedalam satelit sistem pasif dimana sumber tenaga utama untuk mengirim gelombang elektromagnetik berasal dari matahari. Pada umumnya satelit NOAA merekam suatu wilayah sebanyak 2 kali waktu siang dan 2 kali pada malam hari. Saat ini di atmosfer Indonesia melintas setiap hari lima seri NOAA yaitu NOAA 12, NOAA 14, NOAA 15, NOAA 16, NOAA 17. Stasiun bumi NOAA yang berada di Indonesia terletak di LAPAN, Kantor BRKP, Bitung, dan SEACORM. Aplikasi dari satelit NOAA adalah pemetaan distribusi hujan salju, pemantauan terhadap banjir, pemetaan vegetasi, analisa kelembaban tanah secara regional, pemetaan distribusi bahan bakar yang menyebabkan kebakaran liar (wildfire fuel mapping), pendeteksian kebakaran, pemantauan badai gurun dan macam-macam aplikasi yang berkenaan dengan gejala geografis, misalnya gunung api meletus.
AVHRR (Advanced Very High Resolution Radiometer) adalah sensor radiasi yang bisa digunakan untuk menentukan tutupan awan dan suhu permukaan. Sensor ini berupa radiometer yang menggunakan 6 detector yang merekam rediasi pada panjang gelombang yang berbeda-beda. Data AVHRR terutama digunakan untuk peramalan cuaca harian dan dapat diterapkan secara luas pada banyak lahan dan perairan. Data AVHRR data digunakan untuk membuat Peta Suhu Permukaan Laut (Sea Surface Temperature maps/SST Maps), dimana dapat digunakan untuk prediksi daerah tangkapan ikan.








VII. KESIMPULAN
Pemanfaatan citra satelit saat ini sudah sangat luas jangkauannya, terutama dalam hal yang berkaitan dengan ruang spasial permukaan bumi, mulai dari bidang Sumber Daya Alam, Lingkungan, Kependudukan, Transportasi sampai pada bidang PertahaKeunggulan dari Citra Satelit adalah kita dapat menzoom citra tersebut menjadi gambar yang sangat detil. Selain itu, citra yang ditangkap oleh satelit sifatnya "live", sehingga apa yg terjadi saat ini, bisa kita lihat dalam waktu bersamaan atau tertunda dalam hitungan detik.
Manfaat utama citra satelit resolusi tinggi, sebagai berikut :
1.      Konprehensif, gambar/citra permukaan dengan ketajaman tinggi daat memberi gambaran keruangan yang menyeluruh dalam area yang luas.
2.      Diperoleh dalam waktu relatif singkat.
3.      Efisiensi, karena tidak perlukan perijinan khusus, standar harga yang yang rasional dan berlaku internasional, dan pengolahan yang tidak banyak membutuhkn waktu.
a)      Kekurangan : Satelit quickbird jangkauan liputan satelit resolusi tinggi, (kurang dari 20 km) karena beresolusi tinggi dan posisi orbitatnya rendah, 400-600 km di atas Bumi.
b)      Kelebihan : Resolusi 60 cm bila dipadukan dengan saluran multispektralnya akan menghasilkan pan- sharped image yang mampu menonjolkan variasi obyek hingga marka jalan dan tembok penjara. Citra ini mudah diintrepretasi secara visual.
Pemahaman berbagai karakteristik citra satelit dapat bermanfaat kalangan yang mendalami penginderaan jauh khususnya untuk keperluan pengelolaan sumberdaya alam. Diharapkan untuk waktu mendatang negara berkembang dan bahkan Indonesia bisa mengeksplorasi sumberdaya alamnya melalui satelit yang diluncurkannya sendiri. Beberapa citra satelit yang telah disajikan, masing-masing citra mempunyai keunggulan dan kelemahan.

VIII. DAFTAR PUSTAKA

Danoedoro Projo.1999.Pedoman Praktikum Penginderaan Jauh Dasar.Yogyakarta:Fakultas Geografi , Gajah Mada University Press.
Sutanto. 1992. Penginderaan Jauh Dasar Jilid I. Yogyakarta: Fakultas Geografi
                   GadjahMadaUniversity Press.
Jaya. I.N.S. 2002. Penginderaan Jauh Satelit untuk Kehutanan. Laboratoriu Inventarsisasi Hutan, Jurusan Manjemen Hutan, Fakultas Kehutanan IPB
Mustafa, A.J. 2004. MODIS, Mengamati Lingkungan Global dari Angkasa, Kompas online : http://www.beritaiptek.com/messages/artikel/719062004em.shtml [20-11-2004]